1. Pengertian Biometrika
Biometrika didirikan tahun 1901 oleh francis Galton, Kari Pearson, dan Walter Weldon untuk mempromosikan studi biometrik, analisis statistik fenomena hayati: nama yang telah dipilih oleh Pearson, meskipun Edgeworth bersikeras bahwa itu dieja dengan "K" dan tidak a "C". sejak tahun 1930-an, bagaimanapun telah menjadi jurnal untuk teori dan metodologi statistik. Galton peran dalam jurnal pada dasarnya bahwa sebuah pelindung dan jurnal itu dijalankan oleh Pearson dan Weldon dan setelah kematian Weldon di 1906 oleh pearson sendirian sampai dia meninggal pada tahun 1936. pada hari-hari awal, ahli biologi amerika Charles Davenport dan Raymond Peart yang nominal terlibat tetapi mereka putus. pada kematian pearson anaknya Egon Pearson menjadi editor dan tetap dalam posisi ini sampai 1966.
Biometrika juga sering digunakan sebagai pengenalan sidik jari merupakan salah satu perkembangan teknologi biometrika yang telah digunakan untuk mengenali sidik jari manusia. sidik jari telah dibuktikan cukup akurat, aman, mudah, dan nyaman bila dibandingkan dengan sistem biomtrik yang lainnya seperti bentuk wajah, warna suara dan retina mata. dalam penelitian ini metode yang digunakan sebagai proses pengenalan sidik jari adalah Probabilistic Neural Network (PNN). PNN dilihat dari cara pendekatannya merupakan metode mengklasifikasikan pola yang menggunakan penggabungan secara statistic dan jaringan syaraf. tiruan PNN memilki empat lapisan terdiri dari lapisan input, lapisan pola, lapisan penjumlahan dan lapisan keluaran.
Seperti dalam sistem jaringan syaraf tiruan lainnya, PNN memerlukan proses pelatihan (training) untuk sidik jari yang akan dikenali. pola-pola sidik jari yang digunakan untuk proses PNN merupakan hasil dari FFT yang berupa nilai spektrum. Keputusan diambil menggunakan keputusan Bayes berdasarkan nilai pada lapisan penjumlahan yang tertinggi.
Uji coba sistem dilakukan terhadap 9 orang dimana 4 pria dan 5 wanita. setiap orang memiliki main-masing 40 sampel yaitu 20 ibu jari tangan kanan dan 20 ibu jari tangan kiri. dari Data-data ini, 10 data sebagai digunakan untuk data training dan 10 data sebagai data testing. Dilihat dari hasil uji coba yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa PNN sesuai dalam mengenali sidik jari. Hasil pengenalan sidik jari rata-rata bisa mencapai 81,67% dengan ukuran gambar diperkecil hingga 25% dari ukuran gambar asli, 91,39% dengan ukuran diperkecil hingga 50% dari ukuran gambar asli, 92,5% dengan ukuran diperkecil hingga 75% dari ukuran gambar asli dan 93,6% dengan ukuran gambar asli.
Biometrika sering disebut juga statistika. karena dalam penerapan ilmu sudah sejak zaman daulu kala.sebagai contohnya, yaitu kegiatan mengumpulkan data dan menginterprestasikan hasil yang diperoleh dari data yang dikumpulkan sudah sering dilakukan.
2. Penerapan Biometrika dalam basis data
penerapan basis data pada system biometrika kami meyebutkan dalam penggunaan biometrika itu untuk sistem pengenalan memiliki beberapa keunggulan dibanding sistem lama yang pernah ada (penggunaan password, pin, kartu, dan kunci) di antanya:
a. Non-Repudiation
sutu sistem yang menggunakan teknologi biometrika untuk melakukan suatu akses, penggunanya tidak akan dapat menyangkal bahwa bukan dia yang melakukan akses atau transaksi, hal ini dapat terjadi disebabkan oleh adanya data base yang telah tersimpan mengenai pemilik account pada data yang bersangkutan.
b. Keamanan (Security)
sistem basis data berbasis password dapat diserang menggunakan metode atau algoritma bourte fouce sedangkan sistem biometrika tidak dapat diserang dengan cara ini karena sistem biometrika membutuhkan kehadiran pengguna secara langsung pada proses pengenalan.
c. Penyaringan (Screening)
Proses penyaringan diperlukan untuk mengatasi seseorang yang banyak menggunakan identitas, seperti teroris yang dapat menggunakan lebih dari satu paspor untuk memasuki suatu negara. sebelum menambahkan identitas seseorang ke sistem, perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa identitas seseorang tersebut belum terdaftar sebelumnya. untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan proses penyaringan identitas yang mana sistem tradisional tidak dapat melakukuannya. Biometrika mampu menghasilkan atau menyaring beberapa informasi sidik jari atau wajah yang mirip dengan sisik jari atau wajah yang di cari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar