BAB I TELEMATIKA
A.
Telematika
v Apa yang dimaksud dengan telematika (WHAT).
Telematika adalah bertemunya sistem
jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai
suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi
telekomunikasi, media dan informatika.
v Siapa yang menggunakan telematika (WHO). Yang
menggunakan telematika adalah masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja dan
dewasa yaitu untuk media komunikasi. Selain untuk berkomunikasi telematika juga
digunakan diberbagai bidang yaitu e-Goverment, e-Commerce dan e-Learning.
v Kapan telematika digunakan (WHEN). Telematika
digunakan setiap saat, sekarang ini untuk mendapatkan informasi sangat mudah
selain itu informasi juga berubah dan berkembang dengan cepet sehingga
memungkinkan setiap waktu untuk diakses.
v Dimana telematika digunakan (WHERE).
Telematika digunakan pada alat-alat elektronik seperti telepon selular dan
komputer. Dimana alat elektronik tersebut membutuhkan jaringan untuk dapat
digunakan.
v Mengapa telematika digunakan (WHY). Yaitu
karena perkembangan zaman yang sangat pesat dimana kebutuhan akan informasi
semakin meningkat agar lebih efektif. Informasi yang sering berubah-ubah dapat
diakses dengan cepat.
v Bagaimana telamatika digunakan (HOW). Dengan
penggunaan alat elektronik dan perkembangan yang semakin cepat, dengan adanya
jaringan dan terhubung dengan internet semua akan didapat dengan mudah.
B. Perkembangan
Telematika
Perkembangan telematika khususnya dinegara indonesia masih tertinggal jauh
dibandingkan dengan negara-negara lain. Jepang misalnya telematika di Jepang
sudah sangat maju dalam hal teknologi dan informasi. Perkembangan telematika
dinegara teteangga juga sudah dipergunakan denganbaiki. Di Indonesia penggunaan
telematika belum maksimal karena masih ada beberapa daerah yang masih terbatas
dalam pemasokan listrik sehingga dengan itu telematika tidak dipergunakan
disana. Di indonesia perkembangan telematika mengalami periode berdasarkan yang
terjadi dimasyarakat. Perintisannya yaitu pada tahun 1970an sampai 1980an,
yaitu karena pasokan listrik masih belum merata dan penggunaan telematika
simasyarakat masih terbatas. Periode pengenalan telematika terjadi di tahun
1990an, dimasa itu penngunaan radio dan televisi. IPTEK juga semakin dikenal
dengan adanya wartel(warung telepon) dan warnet(warung internet) dengan
kapasitas yang terbatas. Periode Aplikasi yaitu terjadi ditahun 2000an dimana
mulai terdapat kejahatan telematika yaitu dengan adanya pembajakan, ditahun ini
perkembangan telematika dapat diperoleh dengan mudah dan sangat efisien.
Sarana-sarana informasi dan transformasi pun saling terhubung satu samalain.
Begitu juga di zaman sekarang perkembangan sangat cepet dan semakin canggih.
C. Tren
Kedepan Telematika
Direncanakan pada tahun 2013
Indonesia akan memasuki masa IndonesiaConnected dimana seluruh provini di
Indonesia kan terhubung dalam suatu jaringan. Kemudian pada tahun berikutnya
2014, indonesia dalam tahap Indonesia Informative yaitu diharapkan seluruh
aspek baik masyarakat maupun pemerintah menyadari terhadap informasi. Pada
tahun 2015, diharapkan Indonesia sudah berada dalam tahap Broadband. Penduduk
Indonesia yang banyak membuat sistem keamanan untuk pengguna teknologi menjadi
susah untuk diawasi, misalnya sekarang banyak sekali penipuan dengan
menggunakan pesan singkat. Teknologi yang dibutuhkan saat ini harus memiliki
karakteristik murah, cepat, memiliki nilai tambah, meningkatkan sumber daya
manusia. Selain itu dijelaskan pula mengenai perkembangan sumber daya yang
lebih transparan terhadap pengguna, bahwa peringkat indonesia dalam penggunaka
teknologi mulai merangkak naik. Strategi pemerintah sendiri untuk mengembangkan
teknoologi informasi adalah adanya kolaborasi, penggunaan kembali pusat
inkubasi, insentif dan keamanan yang diperkuat, sehingga teknologi informasi
dapat dimanfaatkan di berbagai bidang untuk mempermudah suatu kinerja.
BAB II ARSITEKTUR
A.
Arsitektur
Arsitektur itu sendiri terdiri dari dua jenis,
yaitu dari sisi client dan sisi server. Untuk penjelasan pertama
saya akan membahas mengenai arsitektur telematika.
Istilah arsitekturmengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen
yang membentuk suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.
Jadi secara sederhana arsitektur telematika yaitu sebuah
struktur desain yang secara logic dapat meningkatkan hubungan jaringan
komunikasi dengan teknologi informasi.
Selanjutnya akan dibahas model arsitektur
telematika yang terdiri dari client dan server.
Pengertian client-server merupakan sebuah paradigma dalam
teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke
dalam dua pihak, yiatu pihak client dan pihak server. 15 tahun sejak
diperkenalkan client-server telah menjadi pilihan dalam arsitektur aplikasi.
Client-server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar untuk
membagi beban proses loading antara client dan server. Sebagai dampaknya
client-server telah mengubah cara atau pola pikir kita dalam mendesain dan
membangun aplikasi. Dan ini sangat membantu end-user dalam peng-harapan tentang
“the look and feel” dari multiuser software. Dalam perkembangannya,
client-server dikembangkan oleh dominasi perusahaan-perusahaan software besar
yaitu Baan, Informix, Lotus, Microsoft, Novell, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun,
dan Sybase. Perusahaan-perusahaan ini adalah superstar pada era pertama
dimunculkannya konsep client/ server. Saat ini perusahaanperusahaan ini telah
menjadi perusahaan komputer yang stabil dan besar.
B. Asitektur
Sisi Client
Arsitektur Client merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data
pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh
dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.
Karakteristik Klien :
Ø
Memulai terlebih
dahulu permintaan ke server.
Ø
Menunggu dan menerima
balasan.
Ø
Terhubung ke sejumlah
kecil server pada waktu tertentu.
Ø
Berinteraksi langsung
dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
C. Arsitektur
Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi
yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh,
penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini
memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server:
Ø
Selalu menunggu
permintaan dari salah satu klien.
Ø
Melayani klien
permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
Ø
Sebuah server dapat
berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
Jenis-jenisya yaitu : web server, FTP server, database
server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan web layanan ini
juga jenis server.
Menurut kamus istilah arsitektur dapat diartikan
sebagai struktur desain komputer dan semua rinciannya, seperti sistem sirkuit,
chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS dan sebagainya.
Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering
dianggap sebagai arsitektur, adalah:
1)
Arsitektur sistem
pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem
operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan
pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan
format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software
dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
2)
Arsitektur
telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi
perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta
dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
3)
Arsitektur data,
sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan
termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data
untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan
sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
Dengan
kemajuan teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi atau lebih dikenal
dikenal dengan istilah Telematika atau dalam istilah asingnya ICT (Information
and Communication Technology) menawarkan sesuatu yang pada awal perkembangan
komputer sangatlah mahal yaitu mini komputer, workstation dan personal komputer
yang memiliki kemampuan setara mainframe dengan harga yang jauh lebih murah.
Hal itu
mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu apa yang disebut
Distributed Processing dimana sejumlah komputer mini komputer, workstation atau
personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan secara phisik
melalui jalur jaringan komunikasi.
Salah
satu bentuk dari distributed processing adalah arsitektur client-server.
MenurutWikipedia, klien-server atau client-server merupakan
sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk
mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server.
Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang
terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan
komponen server.
Komponen client juga sering disebut sebagai front-end,
sementara komponen server disebut sebagai back-end.
Komponenclient dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah
workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut
akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi
pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang
dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap
beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan
menerima request dari clinet, dan langsung memprosesnya dan
mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepadaclient. Client pun
menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan
menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi
dengan pengguna.
Kolaborasi Client – Server
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe.
Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada
host. Seperti terlihat pada gambar 1.1
Walaupun komputer
client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi
pada mesin ini, dan karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe
model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai
berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah
pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah
mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin
kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user
yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu,
membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan
sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk
menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet baru saja dikembangkan oleh
pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET. Namun keterbatasan
yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
2. Client/Server
(two-tier)
Dalam model
client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan
sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam
gambar 1.2. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database
dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke
database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam client/server,
client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang
berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server
database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah :
Ø
Antarmuka pengguna
Ø
Interaksi database
Ø
Pengambilan dan
modifikasi data
Ø
Sejumlah aturan bisnis
Ø
Penanganan kesalahan
Server database berisi
mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga
berisi aturan bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian besar logika bisnis
biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani :
Ø
Manajemen data
Ø
Keamanan
Ø
Query, trigger,
prosedur tersimpan
Ø
Penangan kesalahan
Arsitektur
client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan
dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user
bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun
dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses
data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih
terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu,
kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.
Model client/server memiliki sejumlah
keterbatasan :
Ø
Kurangnya skalabilitas
Ø
Koneksi database
dijaga
Ø
Tidak ada
keterbaharuan kode
Ø
Tidak ada tingkat
menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
Aplikasi-aplikasi
berbasis client/server memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas
adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu kebutuhan yang meningkat –
misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model
client/server lebih terukur daripada model berbasis host, masih banyak pemrosesan
yang terjadi pada server. Dalam model client/server semakin banyak client yang
menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server.
Koneksi database harus
dijaga untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang
berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau
beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada
dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan
modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua
komputer client juga membuat sakit kepala.
Keamanan dan transaksi
juga harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti
model client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi aplikasi-aplikasi.
Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna
dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut
menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan.
Pengembangan umumnya
jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat
ini tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun
juga lebih hemat biaya.
3. Three-Tier /
Multi-Tier
Model three-tier atau
multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur
client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan
(atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam
arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
Ø
Layanan presentasi
(tingkat client)
Ø
Layanan bisnis
(tingkat menengah)
Ø
Layanan data (tingkat
sumber data)
Layanan presentasi
atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis
dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan
layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier
berada pada komputer tersendiri, seperti pada gambar 1.3
Konsep model
three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan,
aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
BAB III LAYANAN TELEMATIKA
Dalam telematika terdapat layanan dengan fungsi pelayanan
masing-masing, dimana layanan – layanan tersebut dimaksudkan untuk mempermudah
masyarakat dalam penggunaan telematika. Berikut layanan-layanan dalam
telematika.
A. Layanan Informasi
Pada layanan informasi dalam telematika, menggabungkan sistem
komunikasi dengan kendaraan yang bergerak seperti mobil untuk menawarkan
layanan informasi yang disebut GPS, Layanan ini menyatukan sistem komunikasi
dengan kendaraan seperti mobil untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
Contoh dari layanan informasi ini adalah petunjuk jalan. Dan beberapa contoh
lainnya yaitu, M – Commerce, VOD, News and weather, Telematik Terminal, Jasa
pelayanan internet, Informasi lalu lintas terbaru
Dengan adanya layanan informasi pada telematika masyarakat
dipermudah dalam mengakses sebuah informasi, contohnya seperti dengan adanya
GPS masyarakat yang tidak mengenal suatu daerah tidak perlu kerepotan menemukan
suatu lokasi. Begitu pula dengan hal lainnya. Dengan kemudahan mengakses sebuah
informasi hal-hal yang sulit menjadi lebih mudah diselesaikan.
B. Layanan Keamanan
Keamanan adalah hal yang penting untuk menjaga agar suatu data
dalam jaringan tidak mudah hilang. Sistem keamanan membantu mengamankan
jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika
jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan di sini adalah memberikan
peningkatan tertentu untuk jaringan. Peningkatan keamanan jaringan ini
dapat dilakukan terhadap :
Ø Rahasia (privacy)
Dengan banyak pemakai
yang tidak dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang sensitive
menjadi sulit.
Ø Keterpaduan data (data integrity)
Karena banyak node dan
pemakai berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah
lebih tinggi.
Ø Keaslian (authenticity)
Hal ini sulit untuk
memastikan identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu host mungkin
tidak mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh host lain.
Convert Channel
Jaringan menawarkan
banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk aliran data, karena
begitu banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.
Keamanan dapat
didefinisikan sebagai berikut :
Ø Integrity, Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak
yang memiliki wewenang
Ø Confidentiality, Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya
bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
Ø Authentication, Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi
dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat
tidak palsu.
Ø Availability, Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang
memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
Ø Nonrepudiation, Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun
penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Serangan (gangguan)
terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama :
1.
Interruption
Suatu aset dari suatu
sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh
yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras
atau saluran jaringan.
2.
Interception
Suatu pihak yang tidak
berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa
orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap
data dalam suatu jaringan.
3.
Modification
Suatu pihak yang tidak
berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah
perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan
tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam
jaringan.
4.
Fabrication
Suatu pihak yang tidak
berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman
pesan palsu kepada orang lain.
Seperti halnya fungsi dari sebuah proteksi, diperlukan dalam
menjaga suatu kerahasian personal maupun sebuah organisasi, dimana
layanan keamanan dalam telematika dimaksudkan untuk memproteksi data-data atau
informasi penting agar tidak mudah diakses oleh orang lain yang tidak
berkepentingan. Bentuk hacker yang ditujukan untuk menembus proteksi keamanan
juga bermacam-macam sehinga layanan proteksi keamanan harus punya tingkatan
masing-masing.
C. Layanan Context Aware & Event Base
Dalam ilmu komputer terdapat pernyataan bahwa perangkat komputer
mempunyai kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya
berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalamnya.
Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah
context-awareness.
Context-awareness merupakan kemampuan layanan network untuk
mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari
pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang
sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan
yaitu data dasar user, lokasi user, berbagai preferensi user, jenis dan
kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user
sedang mengadakan acara pesta ulang tahunnya, maka context-aware pada mobile
phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang
mengadakan acara ulang tahun dan akan menolak semua panggilan telepon yang
tidak berkaitan dengan acara tersebut. Pada sekarang ini sangat dibutuhkan
suatu teknologi yang dapat memberikan kemudahan bagi user untuk mengakses
informasi setiap saat user membutuhkannya. Yang disebut context-aware computing
yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan akan menjadi trend yang penting
untuk dikembangkan kedepannya. Dengan adanya context aware, user tidak perlu
selalu memberikan input yang secara eksplisit untuk membuat komputer
menjalankan tugas-tugasnya.
Beberapa bagian dari context awareness
telah mulai dikembangkan. Misalnya LBS: location-based service. Ketika user
mencari keyword tertentu, maka user akan memperoleh hasil yang dibutuhkan
tergantung pada posisi user itu berada. Ini juga dapat digabungkan dengan
beberapa data dan informasi yang di inputkan dari user. Sebagai contoh user
tersebut mencari data lokasi dimana posisi keberadaan user sekarang berada. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain
lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan
terminal yang digunakan user. Tiga hal yang menjadi perhatian sistem
context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
A.
The
acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan
konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks
yang diinginkan, sebagai contoh :
pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu
sensor lokasi tertentu (misalnya:
GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi
tersebut.
B.
The
abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
C.
Application
behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Layanan context aware
dan event Base diperlukan untuk membantu pengguna telematika mengkondisikan
sesuatu secara otomatis tanpa harus menggunakan cara manual, hal ini sangat
membantu pengguna ketika sedang berada pada kesibukan tertentu sehingga lupa
mengkondisikan suatu hal, selain itu layanan ini mempermudah pengguna dalam
mencari suatu informasi hanya dengan memasukkan sebuah keyword.
D. Layanan
Perbaikan sumber (Resource Discovery Service)
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan
sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi
untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam
pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan
dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan
aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika
sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah,
dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep
pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk
meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan
untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan
kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
secara efektif dan optimal.
Kebutuhan akan SDM
dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
Ø
Dilihat
dari bidang ekonomi
Pengembangan
telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan
kapasitas industry produk barang dan jasa.
Ø
Dilihat
dari bidang politik
Bagaimana telematika
memberikan kontribusi pada pelayanan public sehingga menghasilkan dukungan
politik.
Dari kedua bidang
tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek,
yaitu :
1. Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
2.
Pengembangan layana
publik.
Sasaran utama dalam
upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
a) Peningkatan kinerja layanan public yang
memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat,
pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
b) Literasi masyarakat di bidang teknologi
telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation
sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.
Sumber
:
ü http://bluewarrior.wordpress.com/2009/11/27/arsitektur-telematika/
ü digilib.unsri.ac.id/download/2tier%20VS%203tier14082009.pdf
ü http://lintoherlambang.com/arsitektur-aplikasi-client-server.html
ü http://reffliansii.blogspot.com/2012/10/layanan-pada-telematika.html
ü http://resty-pumpfh.blogspot.com/2009/12/layanan-telematika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar