Minggu, 09 Oktober 2011

Teori-Teori dalam Organisasi


Teori harapan
Salah satu penjelasan yang lebih popular tentang harapan motivasi dikembangkan oleh victor Vroom. Lebih dari 50 penelitian dilakukan untuk menguji kecocokan teori harapan dalam sebuah organisasi.
Vroom mendefinisikan motivasi sebagai proses pengaturan pilihan diantara bentuk-bentuk aktivitas suka rela alternative. Menurut pandangannya, sebagian besar perilaku dianggap berada dibawah pengendalian orang dan karenanya dimotivasi.

-       -   Instrumentalitas
Ini merupakan persepsi individu bahwa hasi tingkat pertama akan berhubungan dengan hasil tingkat kedua. Vroom mengatakan bahwa instrumentalitas dapat mempunyai nilai mulai dari -1, yang menunjukkan suatu persepsi bahwa pencapaian tingkat kedua adalah pasti tanpa hasil pertama dan tidak mungkin dengan adanya hasil pertama, sampai ke +1, yang menunjukkan bahwa hasil pertama itu perlu dan cukup agar hasil kedua terjadi.

-      -    Valensi
Istilah ini berkenaan dengan preferensi hasil sebagaimana yang dilihat oleh individu. Misalnya orang mungkin memilih kenaikan upah 9persen daripada dipindahkan ke bagian baru atau dipindahkan ke tempat dengan fasilitas baru. Suatu hasil yang mempunyai valensi positif apabila lebih disenangi, dan mempunyai valensi negative apabila tidak disenangi atau dihindari.

-      -    Harapan
Harapan berkaitan dengan keyakinan individu mengenai kemungkinan atau kemungkinan subyektif (subjective probability) bahwa suatu perilaku tertentu akan diikuti oleh hasil tentu. Kemungkinan tersebut berkenaan dengan diberikannya kesempatan tertentu terjadi karena perilaku yang bersangkutan. Harapan mempunyai nilai yang berkisar dari O, yang menunjukkan tidak ada kesempatan bahwa suatu hasil akan terjadi setelah adanya perilaku atau tindakan, sampai ke  +1, yang menunjukkan bahwa hasil tertentu akan mengikuti suatu tindakan atau perilaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar