Segala puji hanya bagi Allah tuhan semesta alam .solawat dan salam semoga tercurah kepada nabi muhamad saw beserta keluarga ,sahabat dan pengikutnya yang setia memegah sunahnya.
Sudah kita ketahui bahwasanya islam mengajarkan umatnya untuk bisa eksis menghadapi kehidupan. Lebih jelasnya baginda Rasul bersabda bahwa muslim yang kuat lebih baik dari muslim yang lemah. Makna kuat disini tentunya tidak hanya digambarkan oleh kekuatan fisik saja, akan tetapi kekuatan otak dan finansial juga merupakan point penting dalam meraih kegemilangan seorang muslim. Sehingga ada kata yang sering kita dengar yakni tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah bukan hanya sekedar pemanis bibir umat Islam belaka. Dengan kekuatan fisik, otak dan juga finansial, setiap kita mampu berdiri tegak meski badai menghantam. Karena sesungguhnya dengan 3 power itu manusia bisa berbuat apa saja. Namun, perlu kita ketahui bahwa dengan kekuatan itu, sesungguhnya keperkasaan manusia akan mengambang tanpa ruh sebagai penggerak jiwa. Ada sesuatu yang hilang dibalik kekuatan tubuh, kekayaan harta, dan kecerdasan otak, yakni sesuatu yang mendorong jiwa untuk melakukan kebajikan. Jika dikaitkan dengan pelaksanaan ibadah haji, maka empat kekuatan itu nampaknya mampu mendorong para tamu Allah untuk lebih maksimal dalam beribadah.
Jika pembahasan ini lebih difokuskan mengenai haji, maka tema yang ada di fikiran kita adalah seputar ongkos naik haji (ONH). Mengapa tidak , siapa yang lebih mampu mengeluarkan biaya besar maka ia akan mendapatkan fasilitas lebih, atau ia tidak akan pernah merasa akan menghadapi masalah teknis maupun non-teknis kala berada di tanah suci. Padahal, meski fasilitas yang diberikan cukup istimewa, selalu saja kita tak sabar saat berada di Mina, Arafah bahkan di Mekkah dan Madinah sekalipun, kekuatan uang dalam pembiayaan ongkos haji akan terasa sia-sia belaka . Tak ada lagi orang yang paling hebat saat semua manusia terbungkus kain putih, tak akan dijumpai sosok manusia kaya ketika debu dan noda mengenai wajah dan penampilan mereka selama ber-ihrom, raut wajah yang kusut dengan keringat yang membasahi tubuh adalah gambaran manusia yang sesungguhnya. Maka wajar dalam pelaksanaan ibadah haji, sabar lebih penting dan dominan dibanding apapun.
Semua ini mengajarkan kita, bahwa kekayaan harta bukan segala-galanya ketika berada dihadapan Rabb Sang Maha Kaya. Justru kesabaran dan keikhlasan dalam melakukan ibadah lah yang akan menentukan kualitas haji kita. Jangan pernah kita menutup mata pada semua hal yang akan terjadi di tanah suci. Bisa saja, apa yang awalnya diharapkan berjalan dengan mulus akan berbalik 180 derajat karena kehendak-Nya. Kondisi ini adalah hal yang wajar terjadi secara tiba-tiba yang ditemukan di tanah suci. Contoh kecilnya saja yang mungkin akan menguras rasa sabar jemaah haji adalah, ketika tiba di bandara Jeddah. Kita akan disambut dengan suasana yang sangat tak bersahabat. Antrian di imigrasi, penantian bus yang menuju Madinah atau Mekkah, juga perjalanan menuju dua kota suci itu yang melelahkan (setelah sebelumnya terbang selama 9 jam). Belum lagi ketika dipertengahan jalan sebelum tempat tujuan, akan ada chek point yang juga mengharuskan setiap kita mengontrol emosi berupa sabar.
Perjalanan kesabaran kita tak akan pernah usai saat berada di tanah suci. Terlebih setelah berkain ihram, menuju Mina dan Arafah, kekuatan sabar akan menjadi satu-satunya pemimpin untuk meredam nafsu. Tanpa kesabaran yang super tinggi kita hanya akan menjadi seperti orang-orangan sawah, yang hanya bisa bergerak setelah digoyangkan amarah. Tak ada itikad dari diri sendiri untuk meredam nafsu yang bergelora, sehingga uang yang dikeluarkan hanyalah menjadi puing penyesalan belaka .
kesabaran dalam menjalankan hidup memang bukanlah perkara yang mudah tapi kalau melakukannya dengan penuh keiklasan dan kepasrahan diri terhadap Allah swt mungkin itu semua akan menjadi mudah. Seperti halnya apabila kita ingin bisa mengendarai sebuah mobil maka tentulah kita harus melatih diri agar dapat mengendarainya . semua itu akan terasa mudah jika kita melakukannya dengan penuh kesabaran . kesabaran adalah sebuah kunci kesuksesan dalam menjalankan kehidupan di dunia ini . apakah mungkin kita bisa menjalankan kehidupan dan perintah “ ALLAH tanpa adanya rasa sabar.sabar merupakan obat bagi seseorang yang beriman .dengan sabar manusia bisa menjadi makluk yang mulia di hadapan rabbnya .dangan sabar pula manusia bisa mangalahkan segala sesuatu yang menghadang di kehidupannya . sabar merukan akhlak yang agung bahkan telah di jelaskan di dalam alquran . untuk itu marilah mulai sekarang kita membiasakan diri bersikap sabar dalam menjalankan sesuatu .karana dengan sabar segala masalah dapat terselesaikan . sabar adalah sesuatu yang sangat bermanfaat untuk kita menjalankan kehidupan di dunia ini.maka kita harus bisa membiasakan diri untuk bersabar . saya akan mencontohkan lagi hakikat dan kemuliaan sabar . apakah tidak pernah terfikir di dalam benak kita sewaktu ibu kita mengandung kita .ibu kita tidak pernah mengeluh sedikitpun karena sulitnya membawa seorang bayi di dalam perutnya .ibu kita selalu membawa kita kemana saja .disaat tidur ,makan bahkan di saat sedang menjalankan ibadah solat sekalipun. Semua itu bisa terjadi di karenakan adanya rasa sabar di dalam hati seorang ibu . ia tidak pernah peduli terhadap dirinya sendiri, yang selalu ia fikirkan adalah bagaimana keadaan seorang bayi yang ada di dalam kandungannya . bahkan setelah kita lahir keduniapun ibu kita selalu saja membesarkan hati untuk bersabar melihat kelakuan kita yang kadang menyakiti hatinya . semua itu adalah gambaran pesaraan kasih sayang yang di iringi dengan penuh kesabaran dan kecintaan terhadap kita anaknya. marilah mulai dari sekarang kita membiasakan diri untuk bersabar dalam berbakti kepada kedua orang tua kita .
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk diri saya dan kita semua dalam melatih diri kita agar bersikap sabar dalam menjalankan segala sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar