BAB I
PENDAHULUAN
Psikologi berasal dari
perkataan Yunani, psyche yang artinya jiwa dan logos yang artinya ilmu
pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya
maupun latar belakngnya.
Dan dalam makalah ini kami akan membahas
tentang “Evaluasi dan Prestasi Belajar” yang mana di dalamnya
menjabarkan pengertian eavaluasi, tujuan evaluasi, fungsi evaluasi,
jenis evaluasi dan prestasi belajar” semoga makalah yang dibuat oleh
kelompok kami bermanfaat untuk mahasiswa yang ingin memperdalam
psikologi secara terperinci dan semoga makalah ini diterima dengan baik.
BAB II
EVALUASI DAN PRESTASI BELAJAR
A. Evaluasi Belajar
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi
adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Aktivitas belajar perlu
diadakan evaluasi, hal ini penting karena dengan evaluasi kita dapat
mengetahui apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai
atau tidak. Melalui eavaluasi dapat diketahui kemajuan-kemajuan belajar
yang dialami oleh anak, dapat ditetapkan keputusancpenting mengenai apa
yang telah diperoleh dan diketahui anak serta dapat merencanakan apa
yang seharusnya dilakukan pada tahap berikutnya.
Istilah evaluasi
sering dikacaukan dengan pengukuran, keduanya memang ada kaitan yang
erat tetapi sebenarnya mengandung titik beda. Menurut Sumadi Suryabrata,
penegrtian pengukuran mencakup segala cara untuk memperoleh informasi
yang dapat dikuantifikasikan baik dengan tes maupun dengan cara-cara
yang lain. Sedangkan pengertian evaluasi menekankan penggunaan informasi
yang diperoleh dengan pengukuran maupun dengan cara lain untuk
menentukan pendapat dan membuat keputusan-keputusan pendidikan.
Evaluasi
yang sempurna tidak hanya berobjekkan pada aspek kecerdasan tetapi
mencakup seluruh pribadi anak dalam seluruh situasi pendidikan yang
dialaminya.
Adapun aspek-aspek kepribadiannya yang harus di
perhatikan dan merupakan objek di dalam pelaksanaan evaluasi tersebut,
menurut Nasrun Harahap, dkk. Adalah berikut ini.
1. Aspek-aspek
tentang berpikir, meliputi: inteligensi, ingatan, cara menginterpretasi
data, pokok-pokok pengerjaan, pemikira yang logis, dan lain-lain.
2.
Dari segi perasaan sosialnya, meliputi :kerjasama dengan kawan
sekelasnya, cara bergaul, cara pemecahan masalah serta nilai-nilai
sosial, cara mengatasi dan menghadapi serta cara berpartisipasi dalam
kehidupan sosial.
3. Dari kekayaan sosial dan kewarganegaraan
meliputi: pandangan hidup atau pendapatnya terhadap masalah-masalah
sosial, politik dan ekonomi.
2. Tujuan Evaluasi
Tujuan umum dan tujuan khusus. L. Pasaribu dan simanjuntak, menegaskan bahwa:
1. Tujuan umum dari evaluasi adalah sebagai berikut.
- Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang di harapkan.
- Memungkinkan pendidik/ guru menilai aktifitas/ pengalaman yang di dapat.
- Menilai metode mengajar yang di pergunakan .
2. Tujuan khusus dari evaluasi adalah berikut ini :
- Merangsang kegiatan siswa.
- Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan
- Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan.
- Memperoleh bahwa laporan tentang perkembangan siswa yang diperlakukan orang tua dan lembaga pendidikan.
- Memperbaiki mutu pelajaran / cara belajar dan metode belajar.
3. Fungsi evaluasi
1.
Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses belajar mengajar, serta mengadakan perbaikan program
bagi murid.
2. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan
atau hasil belajar dari setiap murid. Antara lain digunakan dalam rangka
pemberian laporan kemajuan belajar murid kepada orang tua, penentuan
kenaikan kelas serta penentuan lulus tidaknya seorang murid.
3. Untuk menntukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh murid.
4.
Untuk mengenal latar belakang (psikologis, fisik dan lingkungan) murid
yang mengalami kesulitan belajar, nantinya dapat dipergunakan sebagai
dasar dalam pemecahan kesuliatan-kesulitan belajar yang timbul.
4. Jenis-jenis evaluasi
a. Evaluasi formatif
Fungsinya
untuk memperbaiki proses belajar kea rah yang lebih baik atau
memperbaiki program satuan pelajaran yang telah digunakan.
b. Evaluasi sumatif
Fungsinya
menentukan angka / nilai murid setelah mengikuti program pengajaran
dalam catur wulan, semester, akhir tahun atau akhir dari suatu program
bahan pengajaran dari suatu unit pendidikan. Di samping untuk
memperbaiki situasi proses belajar mengajar kea rah yang lebih baik
serta untuk kepentingan penilaian selanjutnya.
c. Evaluasi placement (penempatan)
Fungsinya
untuk mengetahui keadsaan anak termasuk keadaan seluruh pribadinya agar
anak tersebut dapat ditempatkan pada posisi yang tepat.
d. Evaluasi diagnostik
Fungsinya untuk mengetahui masalah-masalah apa yang diderita atau yang
mengganggu anak didik, sehingga ia mengalami kesulitan, hambatan atau
gangguan ketika mengikuti program tertentu dan bagaimana usaha untuk
memecahkannya.
B. Prestasi Belajar
Pada prinsipnya
pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap psikologis yang
berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa namun
pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah
rasa murid sangat sulit. Hal itu disebabkan perubahan hasil belajar itu
yang bersafat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu yang dapat
dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan
tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan
perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa baik yang berdimensi
cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.
BAB III
KESIMPULAN
Aktivitas belajar perlu diadakan
evaluasi, hal ini penting karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui
apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak.
Melalui eavaluasi dapat diketahui kemajuan-kemajuan belajar yang dialami
oleh anak, dapat ditetapkan keputusancpenting mengenai apa yang telah
diperoleh dan diketahui anak serta dapat merencanakan apa yang
seharusnya dilakukan pada tahap berikutnya.
Hasil belajar ideal
meliputi segenap psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan
proses belajar siswa namun pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh
ranah itu, khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal itu disebabkan
perubahan hasil belajar itu yang bersufat intangible (tak dapat diraba).
Oleh karena itu yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya
mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan
diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil
belajar siswa baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi
karsa.
DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibuddin. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Ahmadi, Abu dan Supriyono Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar